Semboyan yang sering kita baca “Mens sana in corpore sano” yang berarti “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat” menunjukkan adanya hubungan yang erat antara jiwa dan raga. Semboyan itu sering dipakai dalam bidang olah raga agar kita semua memerhatikan kesehatan jasmani untuk dapat memiliki jiwa yang sehat dan kuat.
Namun sebaliknya, apalagi di saat pandemi ini, kesehatan jiwa banyak pula memengaruhi kesehatan tubuh. Berita- berita buruk yang sering kita terima tentang penyakit, musibah bahkan kematian telah membuat banyak dari kita panik, tertekan dilanda kecemasan; akibatnya jiwa tidak sehat. Semua itu dapat menurunkan sistem imun tubuh sehingga kita mudah tertimpa penyakit. Untuk itu kita perlu memerhatikan kesehatan jiwa supaya memperoleh tubuh yang sehat.
Hampir setiap hari kita mendapat kiriman berita tentang COVID-19, gelombang kedua yang variannya konon lebih berbahaya dibandingkan gelombang yang pertama. Hampir tiap hari juga kita mengikuti seminar-seminar kesehatan yang membimbing dan menuntun kita mengenai apa yang harus kita lakukan mengatasi gejala awal COVID-19, tentang obat-obat dan vitamin yang harus dikonsumsi juga peringatan-peringatan untuk tetap menaati protokol kesehatan yang telah ditentukan dalam menghadapi pandemi ini.
Mungkin dilakukan oleh banyak orang, kita setiap hari menambah asupan obat dan vitamin untuk menjaga kesehatan karena setiap kali kita mendengar obat atau vitamin yang baik untuk kesehatan, kita tergoda untuk mengonsumsi tanpa menghiraukan berapa harga obat, vitamin atau herbal yang kita bayar dan jumlahnya terus bertambah.
Kita tidak lagi membahas makanan apa saja yang berguna untuk tubuh sebab sudah cukup banyak. Dalam Warta Mingguan ini, kita berbincang-bincang tentang asupan yang baik untuk kesehatan jiwa kita. Tulisan ini merupakan “otak-atik” yang mungkin dapat membantu kita mengenali hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan jiwa berdasarkan ayat Firman Tuhan serta memudahkan untuk mengingat-ingatnya.
Seperti halnya tubuh kita memerlukan vitamin-vitamin, jiwa kita pun memerlukannya! Mari kita mulai memperbincangkan vitamin apa saja yang kita butuhkan bagi jiwa kita.
VITAMIN A : “APA ADANYA”
Yang dimaksud dengan sikap “Apa adanya” ini ialah hidup dalam kejujuran – tidak dalam dusta, tidak munafik, tidak pura-pura, tidak menutup-nutupi kesalahan dengan berdalih pembenaran diri sendiri karena menutup-nutupi kesalahan hanya membuat kita hidup di lingkaran setan dan tidak dapat keluar. Sikap yang baik saat menghampiri Tuhan adalah datang sebagaimana adanya kita. Seorang hamba Tuhan berkata, “Datanglah dengan apa adanya maka Tuhan mengubah apa adanya Anda untuk menjadi serupa dengan “apa adanya Tuhan” dalam kebenaran- Nya. Berilah vitamin A bagi jiwa Anda ini maka oleh Firman Tuhan Anda akan dibebaskan dari semua yang mengikat, menekan dan memperhamba Anda. Anda akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan Anda.” (Yoh 8:32) Di mana Anda mendapatkannya? Di dalam Yesus karena Dia adalan Jalan, Kebenaran dan Hidup.” (Yoh 14:6). Mari kita mengonsumsi kebenaran-Nya untuk kesehatan jiwa kita!
VITAMIN B : “BERSYUKUR”
Setelah dimerdekakan, kita akan bersyukur pada Tuhan. Rasa bersyukur berarti memberi ucapan terima kasih kepada Tuhan untuk apa yang Dia lakukan bagi kita dan segala berkat yang diberikan kepada kita. Mungkin saja berkelimpahan atau sedikit tetapi tercukupkan. “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita”, kata Firman Tuhan (Ef. 5:20) sehingga kita tidak lagi perlu merasa khawatir tentang apapun tetapi menyatakan segala hal keinginan kita kepada Allah dalam doa dan ucapan syukur. (Flp. 4:6). ”Mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tes 5:18). Bersyukur berarti merasa dicukupkan, tidak iri hati melihat orang lain lebih diberkati juga tidak tamak (bhs Jawa: nrimo).
Kita harus selalu berusaha memberi nutrisi kepada jiwa kita dengan mensyukuri 5 hal yang Tuhan berkatkan setiap pagi sebelum kita bangkit dari tempat tidur.
VITAMIN C: CERIA
Kata lain dari ceria adalah bergembira, bersukacita, tertawa lepas karena dengan tertawa kita dapat melemaskan otot-otot yang tegang. Sebenarnya kalau kita dapat bersyukur, hati kita akan dipenuhi kegembiraan. Bila kita merasa lemas dan layu, carilah alasan untuk tetap dapat bersukacita di dalam Tuhan bagaimanapun keadaan kita! “Hati yang gembira adalah obat yang manjur…..” kata Amsal 17:22 tetapi jika kita patah semangat, tulang-tulang kita terasa kering. “Bersorak sorailah, bergembiralah! TUHAN menghibur dan menyayangi yang tertindas” (Yes. 49:13)
Marilah kita memberi jiwa kita nutrisi sukacita dari Tuhan karena di dalam Yesus sukacita kita menjadi penuh walau kita masih tinggal di dunia. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa! Bahkan Filipi 4:4 mengatakan, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!”
VITAMIN D: DAMAI SEJAHTERA
Damai sejahtera yang sejati berasal dari Tuhan. Vitamin ini cocok untuk Anda yang sedang sedih, gelisah dan penuh ketakutan. Ketika murid-murid Yesus baru saja kehilangan Gurunya yang mati tersalib, mereka dipenuhi perasaan-perasaan ini. Mereka sedih karena kehilangan orang yang sangat dikasihinya, mereka gelisah dan takut kepada pemerintah setempat kalau-kalau mereka pun mendapatkan celaka karena mereka murid-murid-Nya. Yesus tahu hati mereka dan saat menampakkan diri kepada mereka, Ia berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” bahkan Dia berkata, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Yoh. 14:27). Berilah jiwa Anda dengan nutrisi damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal karena damai itu akan memelihara hati dan pikiran Anda dalam Yesus Kristus (Flp. 4:7). Paulus dan Silas tetap memiliki damai sejahtera saat di penjara.
VITAMIN E: yang ENAK BAGI MATA, MULUT, TELINGA DAN PIKIRAN
Apa yang kita katakan enak didengar, tidak menyakitkan hati orang, bukan mengutuk tetapi memuji, bukan mengadili tetapi memberkati. Apa yang kita lihat, dengar dan simpan dalam hati bukanlah hal-hal kotor, yang bergelimang dosa tetapi yang suci, indah dan mulia seperti dikatakan, “Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkankanlah semua itu….. apa yang telah kamu pelajari, terima, dengar dan lihat padaku (ajar Rasul Paulus), lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu” (Flp. 4:8,9). Tunggu apa lagi? Beri jiwa Anda dengan hal-hal yang baik ini untuk mendapatkan jiwa yang sehat!
VITAMIN K: KASIH
Kita semua mengetahui hukum tabur tuai bukan? “Apa yang kamu tabur, itulah yang akan kamu tuai” Jika kita menabur angin maka kita akan menuai badai; jika kita menabur kebencian, kita akan menuai peperangan, kematian. Yang mengejutkan ialah bahwa sebiji benih gandum bila ditabur akan menghasilkan berlipat ganda, ribuan bulir gandum baru. Jika kita menginginkan kasih, taburlah benih kasih! Untuk menanam suatu benih yang kita harapkan hasilnya memerlukan waktu untuk disemai, disiram dan diberi pupuk. Kadang kita harus bersusah payah untuk mengerjakan lahan dengan menggemburkan dan membersihkannya dari batu dan duri yang akan menghambat pertumbuhan. Duri-duri dan batu-batu mungkin akan melukai tangan kita. Juga dibutuhkan ketekunan dan kesabaran untuk menunggu. Mungkin kita harus membayar mahal untuk mendapatkannya tetapi kita tidak akan rugi bila mendapatkannya (bhs. Jawa: nyucuk). Kasih itu indah, kekal dan memberi kebahagiaan hingga pada kekekalan. “Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna (kasih Kristus) melenyapkan ketakutan”, tulis Yohanes dalam suratnya (1 Yoh. 4:18), berarti jika kita memiliki kasih Kristus, semua ketakutan, kecemasan kegelisahan akan lenyap!
Jika untuk menyehatkan tubuh, kita tidak berkeberatan membayar mahal, mengapa kita masih pikir-pikir untuk mendapatkan nutrisi yang menyehatkan jiwa kita padahal diberikan dengan limpah dan cuma-cuma? Bacalah kitab Wahyu 21:6, “Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.”
Hanya ini yang perlu kita lakukan untuk kesehatan jiwa dan luka batin kita, dengarlah suara-Nya yang mengundang kita dan respons undangan-Nya:
“Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapatkan ketenangan.” (Mat. 11:28)