B. KITA LEBIH BAIK BERSAMA KARENA: IMAN KITA AKAN MENJADI BENIH MUKJIZAT BAGI ORANG
Orang lumpuh itu menerima mukjizat bukan karena imannya sendiri tetapi karena iman teman-temannya. Allah bekerja dalam hidupnya karena teman-temannya mengasihi dia dan mengusahakan pertemuannya dengan Yesus. Allah sangat berkenan melakukan sesuatu jika ada kasih semacam itu.
Bukan saja memiliki kasih yang besar, teman-temannya juga memiliki iman yang besar.
Iman adalah yang terutama dan paling penting, tidak hanya tentang pengetahuan (pengenalan) tentang Yesus tetapi iman yang disertai perbuatan cukup membuat Yesus memenuhi kebutuhan hati terdalam seseorang.
Banyak kisah dalam Alkitab menceritakan bahwa Yesus memenuhi permintaan seseorang untuk kebutuhan orang lain. Ini berarti iman kita dapat menjadi benih untuk terjadinya mukjizat bagi orang lain.
Iman yang tangguh diperlukan untuk sebuah persekutuan yang baik.
Kata “Iman mereka” menunjukkan indikasi bahwa orang lumpuh itu sepertinya telah menyerah pada nasib. Yesus tidak melihat adanya iman dalam diri orang lumpuh tersebut. Ketika keempat pengusung itu melihat pintu yang tertutup, mereka tidak mengatakan “Udah, kita pulang saja,” atau “Yah, bukan kehendak Tuhan” atau “tidak ada pintu yang lain”.
Sering seseorang yang menderita seperti orang lumpuh itu akan berhenti berharap, berhenti berdoa, merasa putus asa dan kecewa bahkan tidak lagi ingin beribadah.
Keempat orang pengusung tidak mungkin akan melakukan hal-hal ekstrem tersebut (membongkar atap rumah) apabila mereka tidak yakin Yesus dapat dan mau menyembuhkan temannya (Yesus akan pasti melakukan sesuatu). Iman kita dapat menjadi benih mukjizat untuk orang lain.
- Tetaplah berdoa untuk keluarga atau teman Anda.
- Apabila mereka sendirian dan membutuhkan seseorang untuk membantunya berjalan, berjalanlah bersama
- Apabila mereka tidak lagi mempunyai kata-kata untuk berdoa, berdoalah bagi
- Apabila mereka tidak lagi memiliki iman untuk maju ke depan, usunglah
- Lakukan apa saja yang Anda dapat hingga mereka menerima kesembuhan dan pemulihan dari
- Kadang dalam kehidupan ini, Anda mungkin tidak melihat mukjizat yang Anda inginkan. Melalui kasih yang ulet, Anda dapat meyakinkan bahwa mereka tidak sendirian. Mereka akan merasa Allah bersama mereka melalui Anda. Apabila orang-orang meninggalkan mereka tetapi Anda tidak, teman-teman, keluarga akan melihat dan merasakan kehadiran Allah melalui kehadiran
“Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” (ay. 5)
Mengapa Yesus berkata demikian? Terdengar tidak cocok dan tidak relevan dengan keadaan orang lumpuh tersebut. Mengapa Yesus tidak mengatakan “Jadilah sembuh”?
Orang sering menghubungkan penyakit dengan dosa (Ayb. 4:7; Yoh. 9:2). Yesus ingin menyembuhkan jiwanya lebih dahulu dengan melenyapkan dosa kesalahannya.
Dalam beberapa ayat dalam Alkitab, kesembuhan dan pengampunan saling berkaitan seperti dikatakan Mazmur 41:5, “Sembuhkanlah aku karena terhadap Engkaulah aku berdosa.” Pengampunan terus menerus dibutuhkan untuk suatu kebersamaan yang lebih baik.
Mengapa kita lebih baik bersama?
C. KITA LEBIH BAIK BERSAMA KARENA KITA PERLU SALING MENGAMPUNI. Apabila kita mengampuni berarti kita menyembuhkan.
Orang tersebut menerima mukjizat yang terbesar dari semuanya karena dia tidak lagi menyimpan kesalahan atau kepahitan. Ketika Yesus mengatakan tentang pengampunan, Ia mengatakannya di hadapan orang Parisi. Dia menyatakan keilahian-Nya karena hanya Allahlah yang dapat mengampuni dosa.
Dalam konteks “lebih baik bersama”, kita butuh saling mengampuni hingga kita dapat menerima kuasa kesembuhan dan mukjizat dalam komunitas kita setelah dosa kita diampuni. Deklarasi pengampunan lebih penting dari kesembuhan.
Binatang landak memiliki duri-duri di sekujur tubuhnya untuk melindungi diri dari binatang pemangsa. Namun bagaimana dia dapat tetap selamat pada musim salju? Mereka dapat bertahan hidup di musim dingin dengan tinggal bersama walau mereka mungkin akan saling melukai dan berdarah. Seperti itu jugalah keadaan kita di gereja, mungkin kita terluka atau dikecewakan karena perlakuan anggota jemaat tetapi apabila kita terus mengampuni, mukjizat akan kita alami. Kita mohon ampun dan mengampuni mereka yang minta ampun kepada kita. Dengan cara demikian, kita akan mengalami kesembuhan. Kesembuhan apa? Kesembuhan jiwa kita.
Markus 2:11,12, “Kepadamu kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu. Dan orang itu pun bangun segera, mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: “Yang begini belum pernah kita lihat.”
Terdengar aneh mengatakan kepada orang yang baru disembuhkan, “angkatlah tilammu…” Pada awal cerita dia diusung dengan tilam tetapi setelah disembuhkan, dia mengangkat tilam itu. Yesus ingin menunjukkan dengan mengangkat tilam orang yang dahulu lumpuh itu memberikan kesaksian bahwa dia telah sembuh. Kehidupan yang lama telah berlalu dan yang baru dimulai. Pastikan “angkat tilammu” setelah Anda dipulihkan! Orang-orang di sekeliling Anda butuh mendengar kesaksian Anda. “Mengangkat tilam” dapat juga berarti sekarang adalah waktunya orang lumpuh itu mengusung orang lain yang membutuhkan dirinya.
Mengapa kita lebih baik bersama?
D. KITA LEBIH BAIK BERSAMA KARENA ORANG LAIN SEDANG MENUNGGU UNTUK MENDENGAR KESAKSIAN KITA DAN UNTUK KITA TOLONG.
Orang yang lumpuh telah pergi bersama tilamnya. Ia telah menerima berkat dengan pertolongan para pengusungnya dan kini gilirannya untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Kita juga penerima berkat karena seseorang telah mengusung kita. Bukankah kini giliran kita menjadi pengusung untuk mengusung orang lain yang membutuhkan?
Sekarang kita memiliki “tilam” yang tidak lagi kita gunakan. Seharusnya kita terus-menerus bertanya kepada Tuhan, “Siapa yang harus kita usung, Tuhan? Siapa yang harus kita doakan? Siapa yang harus kita undang untuk datang kepada-Mu?”
Dahulu saya sakit sekarang saya sudah sembuh. Dahulu saya kecanduan sekarang tidak lagi. Dahulu saya kehilangan pekerjaan tetapi Tuhan memelihara saya. Orang lain butuh mendengar kesaksian tentang kebaikan Allah.
Maukah Anda mengangkat tilam Anda? Maukah Anda mengangkatnya untuk memuliakan Dia?