• MENGAPA LEBIH BAIK BERJALAN BERSAMA (1)
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/index.php/artikel/1010-mengapa-lebih-baik-berjalan-bersama

Mengapa penting bagi kita untuk bisa bersama? Ada pepatah mengatakan, “jika Anda ingin jalan cepat, berjalanlah sendiri tetapi jika Anda ingin berjalan lama, jalanlah bersama-sama.” Perjalanan hidup seseorang bukanlah sebuah perjalanan yang singkat dan cepat tetapi perjalanan yang panjang dan lama, perjalanan seumur hidup. Kisah dalam Markus mengajar kita agar kita dapat bersatu dengan sesama, bekerja dan berjalan bersama dalam menjalani hidup ini.

Markus 2:2-12

“Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Ia memberitakan Firman kepada mereka. Ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya. Setelah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu berbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni. Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: ”Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah sendiri? Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya bahwa mereka berkata demikian lalu Ia berkata pada mereka: “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah mengatakan pada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu bahwa di dunia ini Anak Manusia mengampuni dosa – berkatalah ia kepada orang lumpuh itu – Kepadamu kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu! Dan orang itu pun bangun segera, mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: “Yang begini belum pernah kita lihat.”

Ruangan itu penuh sesak, setiap orang ingin mendengar Yesus juga orang lumpuh itu tetapi mereka tidak dapat masuk.

Ciri khas atap rumah di tempat itu menggunakan kayu ditambah dengan gelagah, ranting- ranting dari pohon-pohon dan semak duri yang dikemas untuk menahan kebocoran. Tebal atapnya sekitar 60 cm.

Di dalam hidup ini kita saling memerlukan satu dengan yang lain. Orang lumpuh tersebut tidak dapat mengadakan perjalanan sendirian tetapi memerlukan orang lain untuk mengusungnya.

Mengusung seorang lumpuh amatlah sulit apalagi harus diangkat naik ke atap rumah. Empat orang yang bekerja sama mempunyai tujuan sama yaitu mempertemukan temannya yang lumpuh dengan Yesus. Mereka tentu tidak lagi saling iri hati dengan mengatakan, “Kamu harus jalan duluan karena kamu lebih kuat dari aku”, dst. Sedangkan orang lumpuh yang awalnya tidak berpikir dapat bertemu dengan Yesus kini mempunyai pengharapan.

Tidak dituliskan apa hubungan keempat orang pengusung dengan orang lumpuh itu. Mungkin dia adalah salah satu keluarga mereka, saudara yang disayangi, paman atau ayah seseorang dari mereka.

Yang jelas keempat pria pengusung tersebut sangat menyayangi orang lumpuh itu. Mereka tidak menunda pertemuan orang lumpuh itu dengan Yesus. Walaupun melihat orang berjejal- jejal menutup pintu masuk rumah, mereka tetap berusaha dengan cara apa pun untuk mempertemukan orang lumpuh itu dengan Yesus. Mereka tidak memedulikan protes orang atau kata-kata kurang enak yang bersifat menghakimi dari orang-orang di sekitar sana. Mereka terus berusaha melakukannya demi tercapainya tujuan mereka bagi orang yang lumpuh itu. Mereka berempat tetap berada di samping temannya yang sakit apa pun yang terjadi.

Dalam kehidupan, Anda mungkin berada pada posisi salah satu dari keempat pengusung itu atau orang yang lumpuh itu. Kalau Anda ingin berjalan jauh, pergilah bersama dan bergabunglah dengan teman-teman Anda. Ayah saya dipanggil Tuhan hanya beberapa hari sebelum kami sekeluarga pindah ke Amerika. Pekerjaan yang mustahil terselesaikan ternyata dapat cepat selesai karena banyaknya teman yang bersedia membantu kepindahan kami hingga semua beres.

Mengapa kita lebih baik bersama?

A.     KITA LEBIH BAIK BERSAMA KARENA: KALAU KAMU MAU JALAN CEPAT PERGILAH SENDIRI TETAPI KALAU KAMU MAU PERGI JAUH PERGILAH BERSAMA.

Ketika mereka melihat bahwa mereka tidak dapat masuk karena banyaknya orang yang berjejal itu, mereka lalu membuat jalan masuk melalui atap rumah dengan cara melubanginya kemudian menurunkan orang lumpuh itu bersama dengan tempat tidurnya.

Ketika Yesus melihat iman mereka, Ia mengatakan kepada orang yang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Ternyata Yesus melihat iman mereka bukan iman orang yang lumpuh itu!

Mengapa kita lebih baik bersama?

(bersambung)