• 'PERCAYALAH ALLAH ADA BAGI KITA!'
  • Mazmur 14
  • Johor
  • 2022-10-02
  • Pdm. Jusuf Wibisono
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/index.php/ibadah-umum/1228-percayalah-allah-ada-bagi-kita
  • Video Ibadah: KLIK DISINI

Shalom,

Bila kita masih diberi kesempatan dan waktu oleh Tuhan untuk beribadah, marilah kita memanfaatkan dengan mendengarkan Firman-Nya (Yos. 24:24) sebab berbahagialah orang yang membaca, mendengar dan menyimpan (keep) Firman Tuhan (Why. 1:3) karena iman timbul dari mendengarkan Firman Kristus (Rm. 10:17). Kita harus yakin dan percaya bahwa Allah itu ada bagi kita dan Firman-Nya menuntun kita kepada kekekalan. Firman Tuhan juga memiliki kuasa memperbaiki kelakuan kita yang salah dan mendidik kita ke dalam kebenaran untuk satu kali kelak menjadi mempelai perempuan Tuhan.

Bagaimana dengan tulisan pemazmur Daud dalam Mazmur 14:1-7 berkaitan dengan keberadaan Allah? “Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Orang bebal berkata dalam hatinya: “tidak ada Allah” Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik. Tuhan memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak. Tidak sadarkah semua orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada Tuhan? Di sanalah mereka ditimpa kekejutan yang besar sebab Allah menyertai angkatan yang benar. Kamu dapat mengolok-olok maksud orang yang tertindas tetapi Tuhan adalah tempat perlindungannya. Ya, datanglah kiranya dari Sion keselamatan bagi Israel! Apabila Tuhan memulihkan keadaan umat-Nya, maka Yakub akan bersorak-sorak, Israel akan bersukacita.”

Ternyata dari ayat-ayat di atas ada dua kelompok manusia, yakni:

  • Orang jahat dan yang cemar,

  • Orang benar dan yang kudus.

Pertanyaan: kita memilih masuk kelompok mana? Mau menjadi orang-orang jahat dan yang cemar atau menjadi orang benar dan yang kudus? Kita harus tegas dalam mengambil sikap namun janganlah menjadi orang yang memakai mulut (perkataan), tangan (perbuatan) dan kaki (langkah hidup) untuk berbuat sesuatu yang tidak berkenan Tuhan. Ingat, mata Tuhan melihat setiap gerak gerik kita baik perbuatan benar maupun perbuatan jahat. Dua macam perbuatan ini sekarang bergerak makin cepat; demikian pula keubahan hidup oleh Firman Tuhan juga berlangsung sekejap mata sebab waktunya sudah dekat (Why. 22:10-11).

Aplikasi: hendaknya kita bertindak untuk pindah begitu menyadari kita berada dalam kelompok orang jahat dan cemar ke kelompok orang benar dan kudus. Siapa yang menyadarkan kita? (Perkataan) Firman Tuhan dan percaya kepada-Nya (Yoh. 5:24).

Marilah kita mau diajar oleh Firman Tuhan yang mendidik dan memperbaiki kita supaya kita menjadi orang yang bermanfaat. Kita diberkati supaya menjadi berkat bagi orang lain seperti janji Tuhan kepada Abraham – diberkati untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Tentu keubahan ini tidak berlangsung cepat dan instan tetapi butuh proses. Ilustrasi: untuk meraih gelar sarjana harus melalui jenjang-jenjang semester 1 hingga semester akhir.

Mulailah setia dengan perkara kecil untuk memperoleh perkara besar. Sekecil apa pun yang ada pada kita, kalau kita memberikannya dengan rendah hati, Tuhan sanggup memperbanyak seperti peristiwa anak kecil yang dipakai Yesus untuk memberi makan 5.000 orang laki-laki hanya dengan 5 ketul roti dan 2 ekor ikan setelah Yesus mengucap syukur kepada Bapa (Yoh. 6:5-13).

Aplikasi: hendaknya kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan apa pun kondisi kita saat ini.

Pemazmur juga mengatakan, “Ya, datanglah kiranya dari Sion keselamatan bagi Israel.” Siapa yang dimaksud dengan Sion? Itulah kota Allah yang hidup, Yerusalem Surgawi di mana berkumpul ribuan malaikat dan jemaat anak-anak sulung yang terdaftar namanya di Surga (Ibr. 12:22-23). 

Jangan kita menjadi orang bebal yang tidak mau mendengarkan nasihat Firman Tuhan (Ams. 1:22). Kita dibekali menjadi murid Tuhan dengan pengetahuan supaya kita mengerti Firman dan menyimpannya. Marilah kita memakai mulut kita untuk mengucap berkat dan syukur bukan untuk mengeluh dan menolak keberadaan Allah seperti dilakukan oleh orang bebal. Bukankah Firman Tuhan berkuasa mengubahkan hidup kita dengan tujuan memuliakan Dia?

Tuhan ingin kita menjadi murid-Nya; untuk itu Ia memperlengkapi kita dengan lidah seorang murid dan mempertajam pendengaran kita untuk mendengar Firman-Nya (Yes. 50:4) serta hati menjadi tempat yang baik untuk menyimpan benih Firman yang dimengerti (bnd. Mat. 13:23; Mrk. 4:20; Luk. 8:15).

Sesungguhnya untuk dapat mengerti Firman Tuhan yang diajarkan adalah suatu karunia dari-Nya. Marilah kita memohon kepada Tuhan untuk dapat melihat dan mendengar suara dari Surga“Inilah Anak-Ku yang Kukasihi kepada-Nya Aku berkenan.” Juga mulailah dengan sadar untuk berbalik dari yang salah kepada yang benar maka kita pindah dari maut kepada hidup yang kekal dan kita menjadi kepunyaan-Nya. Kalau kita menjadi milik-Nya, Tuhan pasti membela kita.

Kota Sion, Yerusalem Baru, adalah kota Allah yang hidup tempat kumpulnya beribu-ribu malaikat dan jemaat anak- anak sulung. Tahukah anak sulung adalah milik Tuhan? Dari Sion, kota damai, keluarlah pengajaran yang mengajak kita berjalan di dalam terang-Nya (Yes. 2:1-5).

Aplikasi: marilah kita berjalan di dalam terang-Nya dan tidak lagi melakukan perbuatan jahat yang menjijikkan. Dalam pola Tabernakel, ada tiga benda di dalam Tabut Perjanjian, yakni:

  • Buli-buli emas berisi manna → iman

  • Tongkat Harun yang bertunas → pengharapan

  • Dua loh batu → kasih

Iman, pengharapan dan kasih harus permanen ada di dalam tabut (gereja Tuhan) yang ditutup dengan Tutup Pendamaian (Yesus).

Sebagai murid Tuhan yang dipakai oleh-Nya, Timotius menjadi berkat dengan memberitakan dan mengajarkan semua Firman Tuhan yang telah diterimanya walau dia masih berusia muda dan belum berpengalaman. Dia menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian (1 Tim. 4:11-12). Dia mengawasi diri sendiri juga mengawasi ajarannya; dengan demikian dia menyelamatkan diri sendiri dan semua orang yang mendengarnya (ay. 13-16).

Aplikasi: hendaknya kita menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, kesucian yang dapat dilihat oleh orang lain oleh sebab Firman Tuhan yang tersimpan dalam hati. Perhatikan, kita hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Kita butuh Firman berdiam/bertabernakel di antara kita (Yoh. 1:14; bnd. Kel. 25:8).

Percayalah bahwa Allah ada bagi kita dan Ia akan menunjukkan jalan terang yang harus kita tempuh terutama pada hari-hari terakhir ini menjelang Tuhan Yesus datang kembali. Jangan sampai hidup kita kosong tetapi biarlah Firman Tuhan diam di dalam kita dan terus menerus membarui hidup kita menjadi semakin mulia hingga Ia datang kembali. Amin.