• YESUS MEMBERI KUASA PELAYANAN HOLISTIS
  • Lukas 9:1-17
  • Lemah Putro
  • 2021-07-04
  • Pdm. Setio Dharma
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/index.php/ibadah-umum/910-yesus-memberi-kuasa-pelayanan-holistis
  • Video Ibadah: KLIK DISINI

Shalom,

Hendaknya damai sejahtera yang melampaui segala akal tetap menguasai kita dan Roh Kudus membimbing kita untuk dapat mengerti Firman-Nya. Hari-hari ini kita kembali menghadapi masa-masa sulit bahkan pemerintah telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat untuk memutus rantai penyebaran virus Corona yang terus meningkat. Sebagai warga negara, kita harus tunduk pada peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah karena pemerintah adalah wakil Tuhan di bumi ini. Apa pun yang terjadi di depan, semua ini seizin Tuhan dan kita tetap yakin berada di dalam genggaman tangan-Nya yang kuat. Bagi rekan-rekan yang terpapar Covid-19, tetaplah kuat karena di tangan Tuhan, COVID-19 bukanlah segala-galanya tetapi Tuhan di atas semuanya.

Firman Tuhan yang diambil dari Lukas 9:1-17 menyimpulkan bahwa Yesus memberi kuasa pelayanan holistis. Apa arti kata “holistis”? Bersifat menyeluruh alias tidak separuh-separuh. Jadi, pelayanan Yesus begitu sempurna dan menyentuh segala aspek. Aspek apa saja yang disentuh oleh Yesus?

“Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang…..Sekembalinya rasul-rasul itu menceritakan kepada Yesus apa yang telah mereka kerjakan. Lalu Yesus membawa mereka dan menyingkir ke sebuah kota yang bernama Betsaida sehingga hanya mereka saja bersama Dia. Akan tetapi orang banyak mengetahuinya lalu mengikuti Dia…..Pada waktu hari mulai malam datanglah kedua belas murid-Nya kepada-Nya dan berkata: “Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka pergi ke desa-desa dan kampung-kampung sekitar ini untuk mencari tempat penginapan dan makanan karena di sini kita berada di tempat yang sunyi.” Tetapi ia berkata kepada mereka: “Kamu harus memberi mereka makan!”……Sebab di situ ada kira-kira lima ribu orang laki-laki. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Suruhlah mereka duduk berkelompok-kelompok kira-kira lima puluh orang sekelompok.”……Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak dua belas bakul.”

Kuasa pelayanan holistis yang disentuh Yesus meliputi:

  • Kuasa atas setan-setan (kuasa kegelapan)
  • Penyembuhan penyakit-penyakit
  • Pemberitaan Kerajaan Allah
  • Pencurahan berkat jasmani – memberi makan 5.000 orang laki-laki

Kuasa pelayanan Yesus yang holistis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Persekutuan

Ayat 3-4: jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang (kekayaan) atau dua helai baju (kekuasaan). Apabila diterima dalam suatu rumah tinggallah di situ sampai berangkat dari situ.

Yesus telah memberikan tenaga dan kuasa untuk tidak dicampuradukkan dengan apa yang ada pada kita – bekal makanan atau kekayaan atau kekuasaan. Apa dampaknya jika tidak mencampuradukkan pelayanan Tuhan dengan apa yang ada pada kita dalam pelayanan? Kita diterima dan terjadilah persekutuan.

Introspeksi: jika terjadi percekcokan, perselisihan bahkan perpecahan, perlu periksa diri apakah kita membawa/mengikutsertakan kekayaan, ilmu kepandaian, kemampuan, pengalaman, gelar dan pangkat kita dalam pelayanan yang malah tak jarang menimbulkan perpecahan di dalam gereja. Bukankah sering terjadi organisiasi gereja keluar/pecah dengan alasan ingin menyebarkan pemberitaan Firman Tuhan namun sebenarnya hanya untuk membungkus/menutupi (topeng) saja. Bila kita tidak mengandalkan semua yang kita miliki, terjadilah persekutuan. Apa yang kita banggakan dan andalkan dalam pelayanan terlebih di masa pandemi ini? Terbukti harta dan takhta/kedudukan tidak dapat menghindarkan dari virus COVID mematikan yang menyerang siapa pun.

Namun jika pemberitaan Firman Tuhan tetap ditolak (ay. 5), orang yang menolak mempunyai keyakinan dan anggapan bahwa Yesus hanya omong kosong belaka sebab mereka merasa tanpa Dia pun mereka dalam kondisi baik-baik. Sementara ahli Farisi yang menganggap lebih tahu tentang hukum Taurat meremehkan Yesus bahkan menganggapnya sebagai pengacau. Jelas, kebanggaan dan kemampuan diri menyebabkan Firman Tuhan ditolak.

Kita harus mengandalkan tenaga dan kuasa dari Tuhan; kalaupun kita berkurban pikiran dan harta dan berhasil melakukannya, ini semua karena Dia semata. Namun pada kenyataannya, sering terjadi seseorang berkurban banyak untuk pelayanan pekerjaan Tuhan tetapi dia mau mengatur semuanya, berarti dia masih mengharapkan pujian atau ada kebanggaan dengan persembahannya. Seharusnya begitu persembahan diberikan kepada Tuhan melalui gereja, dia merelakannya dan tanggung jawab berpindah pada si penerima kurban tersebut. Perhatikan, pelayanan sejati berdampak tetap adanya persekutuan.

  • Membuat musuh menjadi cemas (ay. 7-9).

Herodes yang memenggal kepala Yohanes Pembaptis menjadi cemas mendengar kuasa pelayanan holistis tersebut padahal murid-murid Yesus tidak datang menemui dia. Herodes membunuh Yohanes karena ditegur tentang hidup nikahnya (Mat. 14:3,8-10).

Waspada jika kita menjadi cemas ketika kebenaran Firman Tuhan dikumandangkan, kuasa kegelapan diusir dan mukjizat kesembuhan terjadi! Ini berarti kita berada pada posisi yang sama dengan Herodes. Apakah kita lebih senang dengan kuasa kegelapan atau pemberitaan Injil diredam atau banyak orang menderita sakit? Mind set semacam ini harus diubah; kalau tidak, kita sama seperti Herodes – antek-antek Iblis – sebab bapa pembunuh ialah Iblis (Yoh. 8:44).

Kalau begitu apa yang harus kita lakukan? Ketika kebenaran Firman Tuhan menegur dan kuasa Tuhan menggema, kita harus bersukacita bukan cemas.

  • Belas kasihan

Terjadi KKR yang luar biasa – Yesus memberi makan 5.000 orang laki-laki (ay. 10-17).

Karena terlalu sibuk Yesus dan para murid-Nya tidak sempat makan bahkan Ia tidak lagi mempunyai privasi karena banyaknya orang yang datang (Mrk. 6:31).

Umumnya kita menghabiskan “Me Time” untuk privasi kita dengan beristirahat menikmati apa yang menjadi hobi kita sementara Yesus selain beristirahat (sebagai manusia) juga berdoa/berkomunikasi dengan Bapa-Nya. Ke tempat sunyi mana pun Ia pergi, Ia selalu berdoa. Ini membuktikan bahwa Allah Tritunggal tidak pernah berhenti berkomunikasi sejak awal penciptaan (Kej. 1:26).

Kuasa pelayanan apa yang terjadi di KKR ini? Yesus menyembuhkan penyakit, memberitakan Kerajaan Allah dan mengusir setan (ay. 11).

Apa yang terjadi kemudian di acara KKR ini? Para murid tidak menyadari bahwa mereka telah diberi tenaga dan kuasa dari Yesus juga diingatkan untuk tidak membawa bekal makanan, uang maupun baju dalam pelayanan padahal mereka telah mengusir roh-roh jahat, menyembuhkan orang sakit dan memberitakan Kerajaan Allah (ay. 10).

Begitu disuruh Yesus memberi makan orang-orang banyak itu, para murid lupa akan kuasa dan wejangan yang diberikan Yesus. Mereka mengajukan usul agar orang banyak itu pergi mencari penginapan dan makanan. Dengan kata lain, mereka tidak mau direpoti. Aneh, mereka sudah melayani dengan kuasa Tuhan tetapi tidak percaya akan mukjizat yang sudah mereka lakukan. Yesus bertanya kepada Filipus di mana harus membeli roti untuk mencobai/menguji dia yang segera dijawab roti seharga 200 dinar tidak cukup untuk orang banyak itu (Yoh. 6:6).

Implikasi: kadang kita diuji bukan sebagai penerima berkat tetapi seberapa tanggap kita memberi berkat. Memang kita tidak mampu tetapi ada tenaga dan kuasa dari Tuhan di luar keterbatasan kita yang dapat diandalkan.

Waspada, kita dapat melayani Tuhan tanpa belas kasihan padahal Yesus datang ke dunia dengan kebenaran dan belas kasihan. Kebenaran memang mutlak harus ditegakkan tetapi belas kasihan mengiringinya. Dapat dibayangkan jika Yesus datang hanya mempertahankan kebenaran, tidak ada seorang pun selamat! Kita harus memberitakan kebenaran Firman Tuhan sekaligus pertolongan-Nya sebagai wujud dari belas kasihan-Nya.

Jelas sekarang bahwa kuasa pelayanan holistis dari Yesus membawa dampak persekutuan, ada tanda belas kasihan dan membuat musuh menjadi cemas. Pelayanan holistis ini sepenuhnya dari Yesus dan mampu menaklukkan kuasa kegelapan, menyembuhkan penyakit, penginjilan bahkan sampai berkat jasmani. Apa yang perlu kita ragukan? Andalkan tenaga dan kuasa pemberian Yesus maka kita akan berkemenangan menghadapi masalah apa pun. Amin.