• BERITAKAN YESUS YANG TELAH BANGKIT
  • 1 Korintus 15:14
  • Lemah Putro
  • 2021-04-04
  • Pdt. Paulus Budiono
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/index.php/ibadah-umum/848-beritakan-yesus-yang-telah-bangkit
  • Video Ibadah: KLIK DISINI

Shalom,

Hendaknya kita makin hari makin mengimani bahwa Yesus benar-benar hidup dan bangkit dari kematian bahkan akan datang kembali menjemput kita untuk tinggal bersama-Nya. Kita bersyukur dapat mempelajari situasi dan kondisi gereja awal melalui pembacaan Alkitab agar gereja zaman akhir ini tidak terlepas kaitannya dengan gereja mula-mula yang tercantum dalam Alkitab.

Secara tradisi, gereja-gereja di seluruh dunia merayakan hari Paskah baik secara on site maupun on line memberitakan Yesus telah bangkit dari kematian. Namun ada ayat yang tampak agak mengejutkan ditulis oleh seorang rasul yang mengatakan, “Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.(1 Kor. 15:14)

Mengapa Rasul Paulus mengemukakan pernyataan seperti itu? Kapan ia mengatakannya?

Surat-surat Rasul Paulus yang ditulis atas ilham Allah sudah dikanonkan ribuan tahun lalu dan dia percaya Yesus telah bangkit; demikian pula dengan gereja mula-mula. Yesus disalib ± 29-30 M sementara suratnya kepada jemaat Korintus ditulis ± 55-56 M; berarti tulisan ini muncul 26 tahun setelah peristiwa kematian-kebangkitan Yesus. Paulus sendiri begitu getol memberitakan kematian Yesus dan kebangkitan-Nya, membuat banyak jemaat Korintus (non-Yahudi) percaya dan dibaptis kemudian menjadi gereja Tuhan. Ironisnya, 26 tahun kemudian timbul isu Yesus “tidak bangkit”. Apakah kebangkitan Yesus masih relevan atau tidak dengan berlalunya waktu? Tentu Rasul Paulus mempunyai alasan mengapa dia menulis kalimat tersebut kepada jemaat Korintus. Saat itu jemaat Korintus menghadapi banyak masalah internal bahkan terjadi blok-blokan disebabkan karena favoritisme terhadap pemberita Firman Tuhan. Iman mereka diuji dan ada yang goyah. Ada yang menyebutkan kebangkitan Yesus hanyalah dongeng sebab jemaat (Yahudi dan Yunani) frustrasi dan ketakutan karena pengejaran dan penganiayaan yang dilakukan terhadap pengikut-pengikut Yesus.

Introspeksi: kita bebas memilih mau percaya atau menolak pembicara yang memberitakan kebangkitan Kristus. Apakah kita tetap beriman ketika isu Yesus tidak bangkit dari kematian diviralkan? Betulkah pengikutan kita kepada-Nya sia- sia? Seandainya Yesus tidak bangkit, sia-sia pula para pengkhotbah memberitakan Injil puluhan tahun. Mereka tidak memberitakan Firman Tuhan tetapi filosofi dan kata-kata hikmat berkaitan dengan moralitas.

Di era gereja mula-mula, banyak jemaat mengalami penganiayaan, Rasul Yakobus dibunuh atas perintah Raja Herodes, Petrus juga dipenjara dan dijaga ketat oleh prajurit-prajurit. Namun malaikat Tuhan membebaskan dia tanpa kekerasan (Kis. 12:1-10). Rasul Paulus dan Silas dipenjara pula tetapi Tuhan membebaskan mereka dengan ajaib (Kis. 16:25-26). Setelah bebas, mereka tetap memberitakan Firman hidup sebab mereka berbicara tentang Yesus yang bangkit tetapi orang-orang Saduki tidak percaya akan kebangkitan (Mat. 22:23).

Ayat di atas telah dikanonkan dalam Alkitab, apakah kita mempunyai keberanian untuk memberikan pembelaan dan penjelasan bahwa Yesus benar-benar bangkit? Untuk itu kita harus mempunyai bukti Yesus sudah bangkit dalam menghadapi tantangan bahkan maut sekalipun seperti telah dialami oleh gereja mula-mula.

Di zaman Yesus tidaklah mudah membuktikan bahwa Yesus sudah bangkit. Kebangkitan-Nya diboikot, diselewengkan dan diputarbalik seperti tertulis dalam empat Kitab Injil:

  • Serdadu-serdadu diberi sejumlah besar uang untuk mengatakan murid-murid Yesus mencuri mayat Guru mereka (Mat. 28:11-13). Berita dicurinya mayat Yesus (berarti Yesus tidak bangkit) masih viral hingga sekarang.
  • Beberapa perempuan (Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, Salome) menemukan kubur Yesus kosong dan mereka bercerita kepada para murid tetapi mereka tidak percaya akan kesaksian Yesus sudah bangkit (Mrk. 16:1-8,11).
  • Yesus yang bangkit menampakkan diri kepada dua murid-Nya dalam perjalanan ke Emaus tetapi mereka tidak mengenal siapa Dia dan tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi (Luk. 24:13-31).
  • Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya yang takut kepada orang-orang Yahudi (Yoh. 20:19). Mereka takut bersaksi tentang kebangkitan-Nya.

Bagi orang yang tidak percaya akan kebangkitan Yesus, mereka berpikir kisah yang tertulis dalam empat Kitab Injil di atas hanyalah sekadar riwayat sejarah yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Dokter Lukas dalam tulisannya di Kisah Para Rasul menyatakan bahwa semua rasul, termasuk Paulus, menjadi saksi kebangkitan Yesus. Sayang, sampai hari ini masih ada orang yang mengaku diri orang Kristen tetapi meragukan kebangkitan Yesus. Namun bagi kita, jangan menganggap Alkitab telah kuno dan usang tetapi Firman yang hidup sebab setiap ayat mengandung kuasa dan janji.

Kita patut bersyukur memiliki Perjanjian Lama yang sudah dikanonkan. Waktu Yesus berada di bumi Ia suka mengutip ayat-ayat dari Perjanjian Lama – kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi (Luk. 24:27). Ini membuktikan bahwa Alkitab yang ditulis ribuan tahun tetap menjadi buku autentik yang kita baca sekarang.

Perlu diketahui misi Yesus datang ke dunia itulah:

  • Yesus mati disalib demi penebusan dosa manusia.
  • Yesus bangkit untuk memberikan Amanat Agung bagi kita. Kita tahu Firman Tuhan itu hidup – ditandai dengan gerakan/aktivitas. Dengan kata lain, Firman Tuhan tidak berhenti/mandeg di tempat tetapi kita bergerak memberitakan Injil keselamatan untuk menolong mereka yang lemah iman agar terbuka pikirannya dan tertolong dari gangguan-gangguan yang melemahkan iman. Jangan terjebak dengan kondisi nyaman dan aman gereja kita sendiri!

Paulus mengaku paling besar dosanya, setelah diampuni dia tidak puas diri tetapi bergerak supaya menjadi contoh bagi mereka yang akan percaya dengan pemberitaannya.

Berita salib berbicara tentang pengampunan dosa dan kita berada dalam kondisi sudah diselamatkan. Dengan demikian orang-orang di sekitar melihat contoh dari kita yang telah diampuni dosanya dan layak bersyukur kepada-Nya. Hendaknya kita memberitakan/menyaksikan Firman seperti yang tertulis dalam Alkitab bukan memberikan banyak ilustrasi yang membuat kita bangga akan hal-hal jasmani lalu mengabaikan yang rohani. Ingat, kita diselamatkan oleh Injil dan Kristus mati karena dosa-dosa kita serta dibangkitkan sesuai Kitab Suci (1 Kor. 15:2-4,11).

Apa yang harus kita kerjakan untuk membuktikan kita hidup dan bergerak? Kristus telah mati untuk semua orang supaya kita yang hidup tidak lagi hidup untuk diri sendiri tetapi untuk Dia yang sudah mati dan dibangkitkan untuk kita (2 Kor. 5:14-15).

Lebih lanjut Rasul Paulus mengingatkan agar kita berdiri teguh tidak goyah dan giat selalu dalam pekerjaan Tuhan sebab jerih payah kita tidak sia-sia (1 Kor. 15:58). Tuhan tahu apakah kita masih semangat dan setia melakukan pekerjaan-Nya. Karena darah dan daging tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (ay. 50), kita perlu keubahan hidup dan giat dalam pekerjaan Tuhan – paling sedikit setia beribadah dan bersaksi karena masih banyak orang belum mendengarkan Injil keselamatan. Jangan baru mulai bekerja setelah kita tua dan tidak bertenaga! Sebaliknya, bertekunlah dan setialah bekerja hingga suatu saat dalam sekejap nafiri berbunyi, yang mati dibangkitkan dan yang masih hidup diubahkan (ay. 52).

Jadi, yakinlah bahwa Yesus telah bangkit dan beritakan kebangkitan-Nya serta lakukan Amanat Agung-Nya agar makin banyak jiwa diselamatkan dan Surga makin penuh dengan sukacita. Amin.