YESUS ANAK ALLAH, KARYA-NYA TAK TERBATAS

Lemah Putro, Kamis, 31 Desember 2020

Pdt. Paulus Budiono

 

Shalom,

Kita telah berada di pengujung tahun, beberapa jam lagi kita akan memasuki tahun baru 2021. Apa yang keluar dari mulut kita sepanjang tahun ini? Apakah lebih banyak keluhan dan persungutan karena kekhawatiran dan ketakutan akibat pandemi yang tidak tahu kapan berakhirnya ketimbang ucapan syukur? Marilah kita mohon kemurahan Tuhan agar ibadah tutup-buka tahun ini kita rayakan bukan sekadar liturgi dan tradisi yang diadakan kemudian dilupakan. Apa pun yang kita lakukan dan di manapun kita berada, marilah kita belajar bersyukur bukan hanya saat kita beribadah sebab kita beroleh kekuatan dan penghiburan dari-Nya yang tidak kita dapatkan dari dunia tanpa dibatasi waktu.

Kali ini kita tiba pada pembahasan Injil Yohanes pasal terakhir. Kita telah membahas 20 pasal selama setahun ini dan penulis Injil ini mengingatkan supaya kita memercayai seluruh ayat yang tertulis di dalamnya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah dan oleh iman kita beroleh hidup dalam Nama-Nya (Yoh. 20:31). Untuk itu jangan kita terjebak dengan hari-hari tertentu (hari Natal, Paskah dll.) kemudian kita fokus membaca ayat-ayat berkaitan dengan hari tersebut karena ini sama halnya menjadikan Kitab Suci sebagai kitab agama bukan Firman Allah sebab agama hanyalah sistem yang mengatur kepercayaan berhubungan dengan kebudayaan dan kelompok tertentu dari suatu bangsa.

Nasihat Firman Allah apa yang diberikan di ujung tahun 2020 ini?

Yohanes 21:24-25 menuliskan, Dialah murid yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.”

Dari dua ayat di atas tersirat bahwa tulisan tersebut tidak ditulis oleh Rasul Yohanes. Telah diketahui oleh umum dari generasi ke generasi bahwa dari 66 Kitab yang telah dikanonisasi menjadi Alkitab ditetapkan Injil Yohanes ditulis oleh Rasul Yohanes. Namun menurut catatan sejarah, ayat di atas tidak ditulis oleh Rasul Yohanes melainkan oleh para penatua jemaat Efesus walau Rasul Yohanes tidak pernah menyatakan diri dalam tulisannya, dia selalu menulis “murid yang dikasihi Yesus” (Yoh. 20:2; 21:20) sebagai kata ganti dirinya.

Introspeksi: kita telah melalui 365 hari di tahun 2020 ini dan sudah mempelajari Injil Yohanes dari pasal 1 hingga pasal 21, percayakah kita bahwa Yesus sudah berbuat banyak bukan hanya kepada individu atau kelompok tertentu? Bila kita percaya dan mengimaninya, kita akan beroleh hidup dalam Nama-Nya. Sebaliknya, jika kita menolak beberapa ayat dalam Injil Yohanes, kita memasuki tahun baru 2021 tanpa iman. Masihkah kita ingat dan percaya Yohanes 1 yang menuliskan bahwa pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah? Firman itu berinkarnasi menjadi manusia dan diam di antara kita dst. Jangan pernah melupakan ayat-ayat ini yang menjadi dasar/landasan terciptanya alam semesta!

Rasul Yohanes menuliskan “masih banyak tanda lain dibuat Yesus yang tidak tercatat di Injil Yohanes ini” (Yoh. 20:30). Perbuatan apa saja yang dilakukan-Nya dan berapa banyak? Apakah dia mencatat perbuatan-perbuatan Yesus yang dilihatnya selama 3½ tahun mengikut Gurunya? Juga mencatat perbuatan-perbuatan Yesus selama 40 hari di dunia sebelum Ia naik ke Surga? Apa itu saja? Apakah kata-kata “jikalau semuanya ditulis satu persatu, agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis” menunjukkan ciri khas arogansi orang Yahudi zaman itu yang suka membesar-besarkan sesuatu/diri? Bagaimana mungkin Firman Allah dianggap sebagai suatu bualan dan omong kosong? Bukankah Rasul Yohanes dipimpin oleh Roh Kudus ketika menulis Injil Yohanes? Patutkah kita kemudian meragukan satu-dua ayat di dalamnya? Walau Rasul Yohanes tidak mau menyebutkan namanya dalam tulisannya, para penatua meneguhkan bahwa kesaksian Yohanes ini benar.

Ada tiga bukti yang memperkuat kebenaran dari apa yang ditulis oleh Rasul Yohanes, yakni:

  • “….tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya…..Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar dan ia tahu bahwa ia mengatakan kebenaran supaya kamu juga Sebab hal itu terjadi supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan.” (Yoh. 19:31-37) → kematian- Nya telah terjadi

Tulisan Rasul Yohanes menggenapi peristiwa ribuan tahun sebelumnya ketika bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka makan daging anak domba yang dipanggang namun tidak boleh satu tulangpun dipatahkan. Itulah Paskah bagi mereka (Kel. 12:5,8,46).

Yohanes Pembaptis pernah menunjuk kepada Yesus yang datang kepadanya sambil berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.” (Yoh. 1:29)

Bukankah kematian Yesus bertujuan untuk menghapus dosa manusia (1 Kor. 15:3)?

Ini menjadi dorongan kuat untuk beriman karena setiap orang telah berdosa dan upah dosa adalah maut. Manusia dengan segala macam cara berusaha mencari keselamatan karena takut akan kematian kekal tetapi Allah memberikan solusi yang disaksikan oleh Rasul Yohanes yaitu Yesus mati demi keselamatan manusia berdosa.

  • “Dan ada pula nas yang mengatakan: “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka ”

(Yoh. 19:37) → yang akan terjadi

Yesus yang telah mati untuk dosa manusia berdosa sedang menunggu siapa pun untuk datang kepada-Nya, mengakui dosanya maka seluruh kesalahan dan pelanggarannya dihapus oleh darah-Nya. Bila hal ini terjadi, selanjutnya kita tidak akan berbuat seperti ini. Apa itu?

  • “….Dia yang telah mereka tikam.”

Yang menikam Yesus adalah orang Yahudi yang tidak percaya dan menolak Yesus sementara kita sekarang yang memercayai tulisan Rasul Yohanes beriman bahwa Yesus telah mati dan akan datang kembali sesuai nubuatan Kitab Suci.

Tulisan kesaksian Rasul Yohanes di Yohanes 20:30-31 menunjukkan bahwa kematian Yesus berkuasa mengampuni seluruh dosa umat manusia sedang kebangkitan-Nya berkuasa memberikan jaminan kehidupan kekal. Bila kita mengimani kematian dan kebangkitan-Nya, kita juga akan mengimani banyak perbuatan yang dilakukan Yesus. Perbuatan apa saja yang dilakukan-Nya?

Rasul Yohanes yang selalu menyembunyikan identitas dirinya karena ingin menonjolkan Pribadi Yesus dalam tulisannya menulis Injil Yohanes setelah 60 tahun Yesus naik ke Surga. Dia tidak hanya menulis pekerjaan Yesus selama 3½ tahun pelayanan di bumi dan 40 hari setelah kebangkitan-Nya tetapi sesungguhnya Yesus telah berkarya sebelum Ia datang ke bumi dan sesudah Ia kembali ke Surga. Ia masih turut bekerja meneguhkan Firman dengan tanda-tanda yang menyertainya saat murid-murid-Nya memberitakan Injil ke seluruh penjuru (Mrk. 16:20). Rasul Yohanes pasti menulis pengalamannya bersama Yesus selama 60 tahun sebelum ajal menjemputnya; belum lagi tulisan pengalaman rasul-rasul lainnya. Ilustrasi: ketika seorang penulis mengagumi dan menghormati seorang tokoh yang hebat, dia akan menulis biografi tokoh tersebut dengan detail agar dipahami oleh pembaca. Berapa tumpukan kitab yang terkumpul berisikan perbuatan Yesus? Jelas dunia dan sistemnya tidak akan dapat memuat seluruh tulisan tentang pekerjaan Yesus sebab Ia bekerja dari kekal sampai kekal. Seluruh 66 Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru memaparkan pekerjaan Allah Bapa, Anak Allah (Sang Firman) dan Roh Kudus.

Aplikasi: masing-masing kita mempunyai pengalaman pribadi bersama Tuhan, berapa tebalnya buku yang kita hasilkan sebab Ia mengenal kita sejak kita dibentuk dalam kandungan (Mzm 139:13-16). Bila dalam satu keluarga Kristen ada suami, istri dan 1 anak minimal ada 3 kitab riwayat hidup bersama Yesus yang diterbitkan oleh keluarga tersebut. Berapa tumpukan kitab yang dihasilkan oleh orang-orang Kristen di seluruh penjuru dunia? Jelas sekarang, dunia tidak akan mampu memuat seluruh kitab pengalaman hidup orang-orang Kristen bersama Tuhan sebab setiap hari selalu ada pengalaman baru bersama-Nya. Semakin kita mengenal Yesus dan dekat dengan-Nya, semakin banyak pengalaman yang kita tulis di dalam buku biografi kita bersama-Nya.

Kita harus memastikan ketika menulis kitab tentang pengalaman pribadi bersama Yesus dengan terlebih dahulu mengenal Yesus yang benar dan tepat itulah Yesus yang memiliki atribut ± 250 nama antara lain: Yesus, Imanuel yang diberikan saat Maria mengandung (Mat. 1:21,23); Anak Domba Allah (Yoh. 1:29); roti hidup (Yoh. 6:35,48); terang dunia (Yoh. 8:12), pintu (Yoh. 10:9); gembala yang baik (Yoh. 10:11), Kristus dan Tuhan dst. Masihkah kita diliputi kekhawatiran diayomi oleh Orang yang memiliki gelar begitu banyak? Jujur, bukankah kita sering menjunjung orang hebat yang memiliki beberapa gelar dan mendekatinya untuk memanfaatkan gelar tersebut bagi kepentingan kita?

Kita masih menjadi penghuni di bumi ini, apa yang perlu diperhatikan di akhir zaman ini? Rasul Paulus mengingatkan, “Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah baik oleh ilham roh maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami seolah-olah hari Tuhan telah tiba. Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga. Sebab sebelum hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka yang harus binasa.” (2 Tes. 2:1-3)

Waspada, jangan kita mudah disesatkan dengan ilham roh (kegerakan “Roh Kudus”), pemberitaan (maraknya KKR tentang teologi kemakmuran) juga surat dan buku-buku agamawi yang tidak fokus pada Yesus tersalib tetapi pada mukjizat kesembuhan dan berkat jasmani yang bersifat sementara. Dapat dibayangkan penyesatan sudah ada di zaman Paulus terlebih lagi di zaman akhir ini!

Introspeksi: berapa umur Anda? Sudah berapa jilid buku yang Anda hasilkan memuat pengalaman pribadi Anda bersama Tuhan dan perbuatan-perbuatan apa saja yang telah dilakukan-Nya kepada Anda? Adakah kisah baru setiap hari di “buku” tulisan Anda?

Rasul Yohanes menulis Injil Yohanes di Efesus dan Kitab Wahyu di Pulau Patmos saat ia menjadi tahanan politik dan dikucilkan di sana. Di mana dan dalam kondisi bagaimana kita menulis kesaksian tentang Yesus? Sungguh, Alkitab yang terdiri dari 66 kitab sudah lengkap menceritakan tentang kuasa Allah, karya Firman dan Roh Kudus yang membentuk gereja untuk satu kali kelak menjadi Mempelai Anak Domba Allah. Alkitab lebih dari cukup dalam menceritakan kebesaran Tuhan namun sayang masih sangat sedikit diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain juga bahasa daerah berakibat masih banyak orang belum/tidak mengenal siapa Yesus itu.

Pengalaman apa saja yang telah kita lalui bersama Tuhan dan tertulis dalam buku riwayat hidup kita? Apakah isi tulisannya lebih banyak berisi ucapan syukur atas perbuatan-perbuatan Allah Tritunggal dalam hidup kita? Atau tulisan penuh keluh kesah tidak tahu berterima kasih kepada-Nya? Atau lembaran kosong sebab kita tidak mengenal Dia dengan dekat? Marilah kita makin mengenal Dia di tahun baru ini untuk mengalami karya pekerjaan- Nya yang tak terbatas dalam membentuk kita menjadi pribadi yang kelak menjadi mempelai-Nya. Hendaknya buku riwayat hidup kita juga dapat dibaca dan disaksikan oleh mereka yang belum/tidak mengenal Tuhan agar mereka juga dapat mengenal Tuhan dan beroleh keselamatan. Amin.

 

Anda dapat melihat rekaman Video Ibadah secara lengkap DISINI