YESUS MENJANJIKAN ROH KUDUS

Yohanes 14:14-31

 

Lemah Putro, Minggu, 6 September 2020 Pdt. Paulus Budiono

 

 

Shalom,

Hendaknya kita berpegang teguh pada Nama Yesus yang berkuasa memberi kemenangan dan Roh Kudus menolong kita maka Nama Yesus dipermuliakan sekarang dan selamanya. Sungguh, melalui kesaksian-kesaksian yang kita dengar atau alami, ini membuktikan bahwa Tuhan kita itu hidup dan nyata. Roh Kudus memberi pencerahan saat kita mendengar Firman-Nya maupun membaca Alkitab dan shalom/damai sejahtera-Nya senantiasa menyertai kita.

Kali ini pesan apa yang ingin Firman Tuhan sampaikan kepada kita? Yohanes 14:14-31 menuliskan, “Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya. Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya yaitu Roh kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu…..”

Kita mempelajari lebih lanjut perkataan Yesus tentang “Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya” dilanjutkan “Aku akan minta kepada Bapa”. Di kesempatan lain Yesus mengatakan, Mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu….Bapa manakah di antara kamu jika anaknya minta ikan dari padanya akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Jadi kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada- Nya.” (Luk. 11:9-13)

Sebagai tabib/ dokter, penulis Injil Lukas sangat paham apa yang dibutuhkan oleh tubuh berkaitan dengan pangan, sandang dan papan. Dokter Lukas melihat, menyelidiki dan mengutip perkataan Yesus bahwa Bapa-Nya akan memberikan Roh Kudus bagi siapa saja yang meminta kepada-Nya tetapi ternyata tidak satu pun murid-Nya meminta hal itu. Jujur, bukankah doa permohonan kita kepada Bapa Surgawi lebih dipusatkan pada perkara- perkara jasmani menyangkut kebutuhan hidup sehari-hari? Tentu tidak salah doa permohonan semacam ini tetapi terkadang yang diberkati melimpah kemudian tidak peduli dengan mereka yang hidup berkekurangan sehingga terjadi kesenjangan sosial. Sesungguhnya kebutuhan utama kita ialah Roh Kudus bukan kebutuhan sesaat di dunia ini.

Untuk apa kita memerlukan Roh Kudus yang dimintakan Yesus kepada Bapa-Nya?

  • Roh Kudus adalah Penolong yang menyertai kita selama-lamanya.

Kita akan berterima kasih kepada orang yang telah membantu kita tetapi saat kebutuhan sudah tercukupi kita tidak lagi membutuhkan orang yang telah membantu kita. Ilustrasi: murid membutuhkan guru saat bersekolah tetapi setelah lulus dan bekerja, mereka tidak lagi ada kepentingan dengan guru tersebut maka tak jarang mereka malah melupakan gurunya.

Mengapa Yesus meminta kepada Bapa-Nya seorang Penolong, Roh Kebenaran, tidak langsung menyebut Roh Kudus? Karena kata “Roh Kudus” bersifat umum secara rohani/agamawi/teologis seperti kata “Allah”, “Tuhan”, “Roh yang baik” dll. dan agama mana pun mengakui Allah itu ada, Ia Pencipta alam semesta. Yesus tidak langsung menyebut Roh Kudus sebab kadang-kadang kata “Roh Kudus/Suci” menimbulkan rasa ketakutan seperti Yesaya ketakutan dan merasa najis melihat TUHAN semesta alam (Yes. 6:5). Terbukti Roh Kudus itu Penolong, Penghibur, kebenaran dan Ia menyertai kita selamanya bukan hanya pada saat kita membutuhkan- Nya. Masalahnya, masihkah kita memiliki relasi intim dengan Roh Kudus atau bosan bahkan melupakan-Nya ketika semua dalam kondisi normal dan nyaman?

Bicara mengenai “kekekalan”, Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”

Siapa yang dimaksud dengan “kekekalan” dalam hati kita? Allah Tritunggal – Allah, Yesus (Sang Firman), Roh Kudus – adalah kekal. Faktanya, kita sering melupakan perkara kekekalan dan lebih sibuk dengan perkara kebutuhan jasmani di dunia ini padahal jagat raya yang masih bergulir dengan teratur ini siap dimusnahkan oleh api pada hari penghakiman (2 Ptr. 3:7) diganti dengan langit dan bumi baru (Why. 21:1). Waspada, jika kita tetap berpegang pada kehidupan lama, kita akan kehilangan kehidupan baru yang bersifat kekal.

Amat disayangkan kita kurang sungguh-sungguh merespons Roh Kudus yang dimohonkan Yesus kepada Bapa-Nya bahkan ada gereja yang menantikan kepenuhan Roh Kudus hanya pada hari Pentakosta yang berlangsung setahun sekali.

  • Roh Kudus sanggup memuaskan “dahaga”

Sebelum masuk dalam pelayanan, Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan dia menyaksikan Yesus adalah Anak Allah (Mat. 3:17) yang diutus Allah serta dikaruniai Roh-Nya tanpa batas (Yoh. 3:34). Yesus tidak langsung bicara tentang Roh Kudus waktu itu sebab para pengikut termasuk murid-Nya tidak mengerti tetapi langkah demi langkah Ia membawa mereka masuk pada kebenaran sesungguhnya. Setelah mereka percaya kepada Yesus, mereka akan memercayai Roh Kudus yang dijanjikan menyertai mereka selama-lamanya. Itu sebabnya ketika perempuan Samaria yang mengalami ketidakpuasan dalam hidup nikah hendak mengambil air di sumur Yakub, Yesus menawarkan air hidup yang tidak akan membuatnya haus lagi. Air itu akan menjadi mata air di dalam dirinya dan terus menerus memancar sampai kepada hidup kekal (Yoh. 4:7,10,13-14).

Yesus sangat mengetahui “kehausan” manusia; oleh sebab itu Ia berseru, Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku seperti dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya sebab Roh itu belum datang karena Yesus belum dimuliakan.” (Yoh. 7:37-39) Saat itu Roh Kudus masih berupa wacana belum terealisasi tetapi Yesus telah gencar menawarkan air (Roh Kudus) yang mampu menghapus dahaga manusia.

Implikasi: manusia mencari kesegaran dan kepuasan sementara tetapi Yesus menawarkan Roh Kudus yang memberi kepuasan kekal. Mengapa terjadi peperangan antarnegara dan hidup nikah serta keluarga terpecah belah? Di mana letak kesalahannya? Biarkan Roh Kudus berperan dalam kehidupan masing-masing suami, istri, anak sesuai karakter-Nya sehingga suami/istri/anak tidak menuruti kebenaran diri sendiri berdampak terjadinya kedamaian dalam kehidupan nikah dan keluarga.

Lebih lanjut Yesus menjabarkan peran dari Roh Kudus yaitu sebagai Penolong, Penghibur, Roh kebenaran, yang akan mengajarkan segala sesuatu, akan mengingatkan semua yang dikatakan-Nya (Yoh. 14:25-26). Setelah bangkit dari kematian, Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya dan langsung menyebut Roh Kudus (Yoh. 20:19-22) sebab Roh Kudus adalah Pribadi dari Allah Tritunggal.

  • Roh Kudus menjadi jaminan untuk kita menjadi milik Allah.

Setelah Yesus naik ke Surga, Ia menggenapi janji-Nya. Ini terjadi 2000 tahun lalu ketika semua orang percaya (120 orang) yang berkumpul di satu tempat dipenuhi Roh Kudus (Kis. 2:1-4).

Kita tidak perlu takut menerima Roh Kudus sebab kita yang tidak kudus telah dikuduskan oleh darah Yesus (Ibr. 13:12). Sungguh tidak ada seorang pun layak atau hebat untuk dapat menyamai Roh yang kudus, Bapa yang kudus juga Firman yang kudus! Itu sebabnya Yesus sebagai Anak Allah menawarkan agar para pengikut- Nya menerima Roh Kudus. Terbukti setelah para murid dipenuhi Roh Kudus, Kitab Kisah Rasul mengisahkan Roh Kudus yang berkarya. Orang-orang Yahudi yang telah menyalibkan Yesus tertusuk hati mendengar khotbah Petrus dan bertanya apa yang harus mereka perbuat. Sesuai dengan janji Tuhan, mereka harus percaya, bertobat, dibaptis dalam Nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosa maka mereka akan menerima karunia Roh Kudus (Kis. 2:26-38).

Jadi kita tidak perlu menunggu satu tahun untuk minta kepenuhan Roh Kudus pada hari Pentakosta. Yesus telah menuntaskan tugas-Nya dan kembali ke Surga, Roh Kudus dicurahkan agar gereja Tuhan bertumbuh dan berkembang hingga Ia datang kembali.

Ingat, jangan mempermainkan Roh Kudus yang tinggal bersama kita selamanya sebab Ia dapat sedih, marah, cemburu karena Ia adalah Allah.

Sekarang kita tahu ketika menghadapi persoalan pelik, jangan mencari way-out dari dunia tetapi Roh Kudus akan menghibur, menolong, memberikan kebebasan/jalan keluar dalam kebenaran Firman. Roh Kudus yang dimeteraikan kepada kita saat kita percaya kepada Yesus menjadi jaminan kita untuk satu kali kelak kita beroleh penebusan sepenuhnya yang menjadikan kita milik Allah (Ef. 1:13-14). Surat Efesus ditulis oleh Rasul Paulus atas ilham Roh Kudus yang diterimanya saat ia bertobat dan dibaptis oleh Ananias (kis. 9:17-18). Dan tahukah setiap kitab dalam Alkitab yang kita baca ditulis atas ilham Roh Kudus dan membawa kita kepada langit dan bumi baru, Yerusalem baru, di mana Allah Tritunggal berada?

Pastikan janji Yesus yang mencurahkan Roh Kudus sudah digenapi dan kita telah menerima-Nya untuk tinggal di dalam kita selamanya. Amin.

 

Anda dapat melihat rekaman Video Ibadah secara lengkap DISINI