Buah Kehidupan Dalam Terang - Efesus 5:6-14

Pdm. Markus Budi Rahardjo, Minggu, Lemah Putro, 28 Oktober 2018

Shalom,

Perjalanan rohani kita dalam mengikut Tuhan membutuhkan waktu panjang untuk dapat mencapai tujuan pasti yaitu masuk ke Yerusalem Baru. Bagaimana kondisi gereja yang diinginkan Tuhan saat itu? Efesus 5:27 menuliskan, “supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.”

Dahulu bangsa Israel harus menghadapi banyak rintangan begitu keluar dari Mesir menuju tempat yang dijanjikan, Kanaan, antara lain: menyeberang Laut Teberau, berperang melawan bangsa Amalek, Filistin serta kesulitan-kesulitan lain bahkan mendengar berita menakutkan dari sepuluh orang pengintai yang melemahkan hati mereka (Bil. 13:28-33). Demikian pula sekarang kita harus berhati-hati dan waspada menghadapi pengajar-pengajar sesat, nabi-nabi palsu bahkan antikristus yang timbul dari kalangan kita sendiri (2 Yoh 1:7). Untuk itu kita perlu selalu dipenuhi pengajaran Firman Tuhan yang benar dan menyucikan supaya kita tidak mudah terpengaruh oleh perkara-perkara jahat dalam perjalanan hidup kita menuju Yerusalem baru.

Mazmur 119:105 menuliskan, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” Di era Musa, pembuatan Kandil Emas tidaklah mudah dilakukan, dibutuhkan proses panjang bagi 1 talenta emas murni untuk siap ditempa, dipukul bahkan dibakar agar tercapai bentuk yang diinginkan (Kel. 37:17-24). Selain itu dibuatlah tujuh lampu yang dipasang di atas kandil untuk menerangi yang di depannya (Kel. 25:37).

Terang sejati ada di dalam pribadi Yesus seperti tertulis dalam Yohanes 8:12, “Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” Allah juga terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan (1 Yoh. 1:5b).

Orang yang hidup dalam terang harus dapat membuktikan diri menghasilkan buah (terang) yang dapat dilihat dan dinikmati oleh orang-orang di sekitarnya. Untuk menghasilkan buah tersebut diperlukan proses yang harus dilalui yaitu:

  • Tidak disesatkan dengan kata-kata hampa yang mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka (Ef. 5:6). Waspada, berita yang sering kita dengar dan terima melalui media sosial harus disaring lebih dahulu kebenarannya untuk menghindari timbulnya masalah.

Rasul Paulus menasihati, “Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker.” (2 Tim. 2:16-17)

Sebaliknya, “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar sehingga kamu tahu bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.” (Kol. 4:6)

  • Tidak berkawan dengan orang-orang durhaka (at. 7).

Kita diingatkan agar tidak sembarangan dalam bergaul sebab 1 Korintus 15:33 menegaskan, “Janganlah kamu sesat: pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Kaum muda harus betul-betul selektif dalam memilih teman karena banyak dari mereka jatuh dalam perbuatan terlarang seperti: pecandu narkoba, seks bebas dll.

  • Hidup sebagai anak-anak terang meskipun dahulu hidup dalam kegelapan (ay. 8).

Pengalaman-pengalaman masa lalu jangan dilupakan tetapi dijadikan pelajaran untuk masa sekarang seperti pepatah bahasa Jawa mengatakan “kacang ojo lali karo kulite”. Ingat, asal-usul kita adalah orang berdosa yang ditandai oleh banyak perbuatan jahat. Alkitab mengatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Rm. 3:23). Sekarang kita hidup sebagai anak-anak terang yang mana seluruh hidup kita dapat dibaca dan disaksikan oleh orang lain sampai detail bagaikan pelita yang tidak ditaruh di bawah gantang melainkan di atas kaki dian (Mat 5:15).

Apa hasil yang diperoleh melalui proses yang makan cukup waktu? Buah terang (ay. 9) yaitu:

v Kebaikan (Yun. agathosune = goodness, kindness)

Kebaikan menurut KBBI berarti: (1) sifat baik; perbuatan baik (2) sifat manusia yang dianggap baik menurut sistem norma dan pandangan umum yang berlaku

Alkitab memberikan contoh kebaikan yang dilakukan oleh orang Samaria yang murah hati (Luk. 10:25-37).

v Keadilan (Yun. dikaiosune = state of him who is as he ought to be)

Keadilan menurut KBBI: berasal dari kata “adil” yang mempunyai arti: (1) sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak (2) berpihak kepada yang benar, berpegang pada kebenaran (3) tidak sewenang-wenang, setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama.

Alkitab memberikan contoh keadilan yang dilakukan oleh Raja Salomo saat menghadapi dua perempuan sundal yang memperebutkan seorang bayi. Salomo dengan hikmat dari Tuhan mampu membuktikan keadilan dan menyerahkan bayi tersebut kepada ibu yang melahirkannya (1 Raja. 3 :16-28).

v Kebenaran (Yun. aletheia = what is true in any matter under consideration, truth as a personal excellence)

Kebenaran menurut KBBI mempunyai arti: (1) keadaan yang cocok dengan keadaan yang sesungguhnya (2) sesuatu yang sungguh-sungguh ada (3) kelurusan hati; kejujuran

Alkitab memberikan contoh kebenaran yang terdapat dalam diri Yesus saat Ia memberikan kesaksian tentang kebenaran di hadapan Pilatus (Yoh. 18:37-38).

Apa bukti kita berjalan dalam terang yang menghasilkan buah terang?

Ø Teruji apa yang berkenan kepada Tuhan (Ef. 5:10). Melalui seleksi dan kontrol terbukti kehidupan di dalam terang menghasilkan buah kebaikan, keadilan dan kebenaran yang dapat dinikmati orang lain karena terang mengusir kegelapan dan semua perbuatan tampak jelas menjadi kesaksian hidup.

Ø Tidak turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa; sebaliknya, malah menelanjangi perbuatan-perbuatan itu (ay. 11). Ingat, perbuatan kegelapan menyebabkan seseorang tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah (ay. 5). Untuk itu relakan segala dosa dikoreksi/ditelanjangi dan disucikan oleh terang Firman Allah (bnd. Yoh 15:3).

Ø Tidak suka menyebut apa saja yang dibuat di tempat-tempat tersembunyi yang memalukan (Ef. 5:12). Dengan kata lain, kita dapat menjaga setiap perkataan yang keluar dari mulut untuk tidak suka menggosipkan dan menjelekkan orang lain. Waspada, setiap kata yang keluar dari mulut harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman (Mat. 12:36).

Ø Segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang menjadi tampak (Ef. 5:13) alias tidak dapat ditutup-tutupi. Ini merupakan progres/kemajuan yang dapat disaksikan dari kehidupan yang telah mengalami penyucian oleh Firman Allah. Photos/terang hidup ini dapat dilihat oleh orang lain.

Ø Kita bangun dari ‘tidur’ dan bangkit dari antara ‘orang mati’ karena Kristus bercahaya atas kita. Jelas, ada usaha untuk memperbaiki diri dari segala kekurangan di masa lalu dan mempersilakan Kristus bekerja merestorasi kehidupan kita.

Sekarang kita mengerti bahwa buah kehidupan dalam terang tidak dihasilkan secara instan tetapi melalui proses panjang yang mana kita rela dibentuk, ditempa, diungkapkan semua kesalahan kita untuk diubahkan dan disucikan oleh Firman Tuhan terus menerus sehingga kita mengalami pembaruan hidup dari hari ke hari hingga kita ditemukan tak bercacat cela di hadapan-Nya. Amin.