Ibadah Kaum Wanita Di Grand Club, Surabaya

Hari Kamis, 30 November 2017 merupakan ibadah wanita terakhir Gereja Kristus Gembala di tahun 2017. Melalui persembahan dari sebuah keluarga, ibadah wanita yang biasanya diadakan di gereja lokal kali ini dilaksanakan di gedung Grand Club, Jl. Raya Gubeng no 40, Surabaya.

Ibadah ini dihadiri oleh ± 650 wanita terdiri dari para ibu, pemudi dan janda; bergabung pula para istri hamba Tuhan dari Bekasi, Jakarta, Semarang, Solo, Mojokerto, Gresik, Tulungagung, Malang, Nganjuk, Blitar, Bojonegoro, Jombang, Banyuwangi, Surabaya dan sekitarnya.

Tak ketinggalan hadir pula beberapa pemimpin wanita dan perwakilan dari beberapa denominasi gereja seperti: PWKI, Gereja HFC, Gereja Mawar Sharon, Gereja Bukit Zaitun, Persekutuan Doa Sungai Sukacita Ministry, GPPS Wiyung, GPPS Sawahan, PD Dikaros Surabaya, GBI Surabaya, Gereja Kristen Nazaret, beberapa penginjil dan dosen Sekolah Teologia di Tangerang, Gereja Gerakan Pentakosta, PD Asyer Blessing.

Ibadah dimulai pkl. 09:00 diawali pujian dan drama dengan tema “Wanita bijak” yang diper-sembahkan oleh tiga pembicara di ibadah wanita. Grup “PSALLO” wanita juga memeriahkan event ini dengan persembahan pujian mereka. "Tuhan Yesus baik, baik bagimu dan baik bagiku," itulah kata pembukaan yang diucapkan dengan semangat oleh para wanita yang dipimpin oleh Ibu Silviati sebagai pemimpin pujian.

Firman Tuhan disampaikan oleh Ibu Ester Budiono dengan tema “Istri yang cakap lebih berharga dari permata” (Ams. 31:10-31). Perempuan yang bijaksana bernilai tinggi dan istri yang cakap adalah mahkota bagi suaminya. Melalui seorang istri yang takut akan Tuhan, Tuhan akan mem-berikan kedudukan bagi suaminya. Seorang ibu tidak cukup hanya memberi makan anak-anaknya tetapi juga melayani mereka hingga mereka terbuka mata menjadi anak yang tumbuh dalam kebijaksanaan.

Lebih lanjut Firman Tuhan memberi contoh wanita bijak yaitu: Maria, ibu Yesus. Apa yang dilaku-kannya?

— Mendengar salam malaikat, Maria terkejut dan bertanya dalam hati serta merenungkan arti salam itu (Luk. 1:28-29).

— Mendengar perkataan para gembala dan pujian Simeon kepada Allah juga alasan remaja Yesus tinggal di Bait Allah selama tiga hari mengingatkan Maria bahwa Anaknya sangatlah khusus. Yang dapat dilakukannya ialah dia menyimpan segala perkara itu di dalam hati dan merenung-kannya (Luk. 2:19, 28-32, 50-51).

Banyak pertanyaan timbul dalam hati Maria berkaitan dengan Anak yang akan dikandung dan dilahirkannya. Baginya, semua itu merupakan kesempatan khusus untuk melayani. Dia hanya tahu bahwa merenungkan dalam hati sambil menanti jawaban dari Allah Sang Pencipta merupakan tindakan paling tepat. Terbukti, Alkitab menyatakan bahwa, “Anak itu bertambah besar dan men-jadi kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada pada-Nya….Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” (Luk. 2:40,52) 

Jelas, bagi istri yang cakap, anak-anaknya bangun dan menyebutnya bahagia juga suaminya memuji dia (Ams. 31:28). Inilah keuntungan yang didapat oleh orang yang memanfaatkan waktu untuk belajar dan merenungkan Firman Tuhan (bnd. Yos. 1:8; Ams. 2:1-6). Yesus menegaskan mereka yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang memelihara-nya (Luk. 11:27-28).  

Seusai Firman Tuhan, ada kesaksian dari beberapa ibu dan pemudi antara lain:

-  Ibu Rut, istri hamba Tuhan dari Gresik.

-  Sdri. Thirza Mangitung mewakili pelayan Kaum Wanita.

-  Sdri. Nimas mewakili jemaat yang setia datang ke ibadah wanita.

-  Ibu Trifosa Martiningsih, istri hamba Tuhan dari Tulungagung.

-  Ibu Pdt. Dra. Paula Kailola S.Th, ibu gembala GKPII Siloam Semarang.

-  Ibu Claarje Hemor, fulltimer dan pelayan Kaum Wanita.

Ibadah ini selesai pukul 11:00 dilanjutkan dengan makan siang bersama sampai pkl. 12:00 diakhiri dengan pembagian suvenir dari Ibu gembala. Segala kemuliaan hanya bagi DIA, Tuhan Yesus Kristus, yang mengasihi kita semua. Amin. (RK)