YOUTH RISE UP
Pada hari Sabtu tanggal 23 Desember 2018, Duta Teruna Kristus mengadakan pera-yaan Natal dengan tema The Amazing Journey bertempat di Galaxy Exhibition Center, Galaxy Mall lantai 6. Pada event ini, Youth Christ Ambassador Choir yang dipandu oleh Bpk. Lie Meng kembali mempersembahkan pujian-pujian Natal dalam bentuk drama musikal. Tidak hanya itu, perayaan kali ini juga didukung oleh Edward Chen dan Agnes Chen serta Angel Pieters. Mereka semua menyanyikan beberapa lagu pujian serta memberikan kesaksian tentang perjalanan hidup mereka bersama Tuhan Yesus Kristus. Sekitar 1.600 orang datang memenuhi lokasi acara sejak pkl. 17:00 untuk ikut merayakan Natal bersama.
Kita telah merayakan Natal berkali-kali tetapi sudahkah kita mengerti arti Natal sesungguhnya? Drama musikal The Amazing Journey menceritakan seorang seniman pemahat kayu bernama Tommy yang selama hidupnya hanya melalui Natal tanpa mengerti makna Natal sesungguhnya. Baginya, Natal hanyalah suatu kebiasaan, tradisi, dan kesempatan untuk memperoleh uang yang lebih banyak hingga suatu malam Maria dan Yusuf datang ke mimpinya.
Tommy dibawa oleh Maria ke zaman sebelum Perang Dunia II ketika kondisi ekonomi kala itu buruk sehingga banyak orang tua tidak dapat memberikan hadiah Natal yang cukup bagus untuk anak-anak mereka. Walau dalam kondisi terpuruk, sukacita Natal tetap ada di dalam mereka. Lebih lanjut, Tommy dibawa ke zaman Ratu Victoria di Inggris, ketika budaya memberi hadiah di hari Natal belum dilakukan. Natal dipenuhi dengan banyak pujian yang dinyanyikan dan dirayakan dalam bentuk caroling hingga suatu saat Ratu Victoria memberikan sebuah pohon kepada Pangeran Albert sebagai bentuk perayaan Natal.
Kemudian Yusuf membawa Tommy kembali kepada zaman Pastor Joseph Mohr dari Austria. Ketika organ gerejanya rusak, dia tidak berputus asa. Semangat Natal tetap ada di dalam dirinya bahkan dengan bermodalkan sebuah gitar, dia menciptakan sebuah lagu yang sampai sekarang masih populer didengungkan terutama saat Natal, yaitu Silent Night. Lebih jauh lagi, Yusuf juga mengajak Tommy kembali ke masa lebih lampau ketika hadiah, pohon, dan lagu Natal belum ada ttapi semangat dan sukacita Natal tetap dapat dirasakan.
Akhirnya, Tommy dibawa ke suatu malam sunyi penuh harapan dan keajaiban bagi umat manusia, yaitu saat kelahiran Yesus. Bukan uang, bukan hadiah, bukan pohon Natal, tetapi Natal harusnya fokus pada kelahiran Yesus. Ia datang ke dunia sebagai pemberian terbesar dari Bapa kepada manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Bapa merelakan Anak Tunggal-Nya menyelamatkan kita dari maut sehingga kita selamat dan beroleh hidup kekal. Setelah terbangun dari mimpinya, Tommy sangat bersuka-cita dalam menyambut Natal karena dia akhirnya mengerti makna Natal sesung-guhnya.
Penampilan drama musikal ini ditutup dengan Firman dan renungan singkat dari Pdt. Jontu Dongalemba. Natal memiliki tiga poin, yaitu: (1) Natal merupakan bentuk kepedulian Allah bagi umat manusia yang berdosa dan tanpa harapan. Karena kepedulian Allah akan masa depan kita, Dia mengutus Anak Tunggal-Nya supaya kita dapat beroleh hidup kekal. (2) Natal adalah pemberian terbesar dari Bapa dengan merelakan Anak Tunggal-Nya mati bagi kita supaya siapa pun yang percaya kepada-Nya tidak binasa. Ini bukan sekadar hadiah Natal seperti pada umumnya kita terima setiap tahun yang mana seiring dengan berjalannya waktu, kita tidak lagi merasakan sukacita sebesar saat kita menerima hadiah tersebut bahkan sering terlupakan atau merasa bosan. Jauh berbeda dengan Yesus, hadiah terbesar dari Bapa; semakin kita mengenal Dia, semakin kita merasa sukacita. (3) Natal adalah keajaiban. Yesus datang ke dunia untuk mengubahkan kehidupan kita yang telah kehilangan kemuliaan Allah oleh sebab dosa. Bukankah kita sering ingin berbuat baik tetapi yang kita lakukan justru yang jahat? Yesus datang sebagai Manusia tanpa dosa sehingga Dia dapat menjadi teladan bagaimana kita harus hidup. Hidup-Nya di bumi mengajarkan kita untuk berubah dari manusia nafsani penuh dosa menjadi manusia rohani memiliki sifat Ilahi.
Semua bergantung pada diri masing-masing bagaimana memaknai Natal. Maukah kita menerima Yesus dan menjadikan-Nya Juru Selamat kita? Bersediakah kita diubahkan dari hari ke hari menjadi manusia dengan kodrat Ilahi? Seusai Firman Tuhan, Pdt. Jontu Dongalemba mengadakan altar call dan banyak pemuda maju untuk didoakan.
Seluruh kaum muda Duta Teruna Kristus mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberkati perayaan Natal “The Amazing Journey” sehingga acara ini dapat menjadi berkat bagi banyak kaum muda. Tidak lupa kami juga menghaturkan banyak terima kasih kepada Opa Paulus Budiono dan Oma Ester Budiono, para panitia dan seluruh bidang yang terkait serta kepada semua jemaat atas dukungan doa, dana, dan usaha. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin. (KS)