DUKACITA BAGI PALU DAN DONGGALA…

Berita duka goncangan di Lombok serasa masih belum hilang dari ingatan kini Indonesia kembali harus menghadapi kenyataan akan goncangan yang lebih parah di Palu dan Donggala. Lebih dari 1.400 saudara kita dilaporkan meninggal dunia akibat gempa tersebut dan masih banyak yang tertimbun reruntuhan maupun lumpur. Sungguh mengerikan, desa Balaroa dan Petobo dalam sekejab menjadi rata karena permukaan tanah bergerak dan ambles (likuifaksi) menyebabkan rumah warga maupun fasilitas umum tertelan lumpur. Gambar-gambar gedung yang ambruk, rintihan dari dalam puing-puing bangunan maupun tangisan putus asa dari keluarga di luar bangunan yang belum berhasil menyelamatkan keluarga mereka serasa tidak mampu untuk dilihat dan didengar.

Mungkin saja di antara korban itu adalah anak-anak Tuhan. Walau mereka kehilangan nyawa namun dapat dipastikan jiwa mereka diselamatkan. Namun bagaimana dengan yang lain? Betapa menyedihkan! Yang dapat kami lakukan hanyalah berdoa, “Tuhan… selamat-kan Lombok! Selamatkan Palu, selamatkan Donggala… selamatkan Indonesia!

Gempa bumi telah terjadi di mana-mana… Sungguh tidak ada satu tempat pun di dunia ini yang aman selain dekat dengan Tuhan. Tanda-tanda akhir zaman semakin nyata. Sudah saatnya kita bersiap sedia menantikan kedatangan-Nya seperti nasihat Bapak Gembala dalam kebaktian PA agar saat-saat ini kita makin serius mendalami Firman-Nya dan hidup dekat dengan-Nya. “Hanya dekat Allah saja aku tenang, daripada-Nyalah keselamatanku, hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.” ( Mzm.62:2)